Flag Counter

Sabtu, 10 Agustus 2013

cinta atau benci




CINTA ATAU BENCI

Disini aku mau berbagi cerita tentang percintaan. Entah ini bisa di bilang karma mungkin. yups awal cerita aku berkenalan dengannya dikenalin sama teman kampus ku yg dulu juga mantannya. Pertamanya aku memang gak ada perasaan sama sekali sama ne cow, dan waktu masih ada sisa liburan aku pergi ke Jogja, disanalah semua ini bermulai. 
Perjalan pacaran kami mungkin gak semulus org2 lain, baru pacaran aku udah di damprat sama teman ku gara2 pacaran sama ne cow, di musuhin satu kampus. karena pandangan mereka aku ngambil cow itu dari temen ku padahal temen ku kan dah putus ma ne cow dah 3 tahun udah gitu temen ku juga udah punya cowok,, apa aku salaaah?? 
 sekarang sudah hampir 3 th perjalan pacaran ku, makin keliatan busuk2 nya. dari yg tadi gak pernah maen tangan sama aku sampai sekarang berani mukul aku,, malahan bisa di bilang jadi kebiasaannya. Aku gak bisa berkutik, ada perasaan maraaah, kesaaal, tapi apa daya aku gak berani berbuat apa2. semua harta benda sudah habis ku berikan, karena takut di pukulin olehnya. Sekarang aku hidup sendirian di kota yg aku sendiri gak terlalu mengenal  daerahnya,,, sedangkan cow ku sudah pulang ke kampung membawa semua uang ku,, aku sendirian takuuuuut, aku memang terlalu lemah dan bodoh yang tidak berani ngomong tidak atw menolak,, sekarang aku baru menyadari ini semua,, gara2 dia aku jdi jauh dari keluarga dan teman2 ku. aku minta tolong kepadanya dengan gampang nya dia bilang tidak ada uang, padahal dulu klu gak dari aku dia bisa makan dari mana. ini kah balasannya untukku, aku merasa bersalah kepada org tua ku,, kata maaf pun mungkin tidak cukup untuk menebus kesalahan ku terhadap org tua ku. aku sudah bnyak mengecewakan mereka... hari ini allah menjawab semua doa ku, aku di bukakan mata hati ku, ternyata cowok ku di belakang ku bermesra2an dgn cew lain di twitter, dia mengelak ketika ku tanya dia bilang itu cuma gurauan sesama klub pramuka, tapi seharusnya mereka tau mana batasan untuk bergurau, apa kata sayang itu udah gak ada artinya sehingga gampang di buat sebagai gurau an,, .. aku gak tau, aku gak tau sekarang harus gmna, mw ngubungin org tua ku , aku malu.. aku udah gak punya siapa2 lagi,, cow itu emang bangsat, harta kita udah hbis baru di tinggalin sama dia, di saat kita susah dia menghilang, apa ini yg di sebut cow bertanggung jawab?? sekarang aku tak tau apakan perasaan di dalam hati ini benci atau cinta krna mereka sulit sekali di bedakan,,, aku hanya mau berbagi pengalaman saja. jangan mau di permainkn oleh cow bagi cew2 lain, cukup aku yang merasakan kesedihan ini,

Sabtu, 17 November 2012

Imunisasi TT Pada Ibu Hamil



Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu pemindahan atau transfer antibodi secara pasif (Ranuh,2008).
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit (Ranuh,2008).
Imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara memasukan vaksin ke dalam tubuh manusia (Tawi, 2008).
Jenis Imunisasi
Ada dua jenis imunisasi yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.
1.Imunisasi aktif, tubuh sendiri secara aktif akan menghasilkan zat anti setelah adanya rangsangan vaksin dari luar tubuh.
2.Imunisasi pasif, kadar zat anti yang meningkatkan dalam tubuh bukan sebagai hasil produksi tubuh sendiri, tetapi secara pasif diperoleh karena suntikan atau pemberian dari luar tubuh (Wahab,2002).
Tujuan Imunisasi
Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang, dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia (Ranuh, 2008).
Pengertian Imunisasi Tetanus Toksoid
Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Vaksin tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan kemudian dimurnikan (Putriazka, 2005).
Manfaat Imunisasi TT
1.Melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum
2.Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus terjadi pada luka
Vaksin Tetanus
Pada penyakit Tetanus dikenal 2 jenis imunisasi, yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif. Vaksin yang digunakan untuk imunisasi aktif ialah Toksoid Tetanus, yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan. Vaksin ini untuk memberian kekebalan aktif terhadap Tetanus. Vaksin ini mengandung toxoid tetanus yang telah dimurnikan dan terabsorbsi kedalam 3 mg/ml alumunium fosfat. vaksin ini diberikan secara intramuskular atau subkutan dalam yang terdiri dari 2 dosis primer dengan dosis pemberian 0,5 ml dengan interval 4 minggu.
Ada 3 macan kemasan vaksin tetanus yaitu bentuk kemasan tunggal, kombinasi dengan vaksin Difteria (vaksin DT), atau kombinasi dengan difteria dan pertusis (vaksin DPT). Sedangkan ATS (Anti Tetanus Serum) dapat dipakai untuk pencegahan (imunisasi pasif) maupun pengobatan penyakit Tetanus (Wahab, 2002).
Kekebalan Vaksin Tetanus Terhadap Tubuh
Daya proteksi vaksin tetanus sangat baik, yaitu sebesar 90 – 95% (Wahab, 2002). Antibodi yang terbentuk pada tubuh ibu selain memberi perlindungan pada ibu juga memberikan perlindungan pada bayi yang akan lahir. Plasenta meneruskan antibodi tetanus (IgG) ke bayi dan melindungi bayi terhadap kemungkinan masuknya toksin dari luka tali pusat atau luka ditempat lain yang tercemar spora tetanus. Kekebalan optimal terjadi pada ibu bila jarak antar 2 dosis lebih panjang dan jumlah antibodi yang masuk ke bayi akan memberikan titer setinggi titer ibu bila jarak antara 2 dosis kedua dengan kelahiran mencapai 60 – 120 hari (Depkes 1992 dalam Sukmara, 2000).

Waktu Pemberian
Pemberian imunisasi TT tidak mempunyai interval maksimal, hanya terdapat interval minimal antardosis TT yang dapat dilihat pada tabel 2.1 dan jadual pemberian imunisasi TT pada ibu hamil dan calon pengantin terdapat pada tabel 2.2.
Keefektifan Tetanus Toksoid
Kekebalan optimal pada ibu didapat bila jarak antara dua dosis lebih panjang. Jumlah antibodi yang masuk kedalam tubuh bayi akan memberikan titer setinggi titer antibodi ibu bila jarak antara dua dosis dengan jarak kelahiran mencapai 60-120 hari (Depkes, 1992 dalam Sukmara, 2000). Pada penelitian Syafril Sanusi (1984) dalam skripsi Sukmara (2000) menyimpulkan titer rata-rata antibodi ibu dengan interval 35-96 hari lebih memberikan proteksi dibandingkan dengan titer rata-rata antibodi ibu dengan interval 28-31 hari.
Hal ini dapat dipengaruhi oleh interval antara vaksinasi ke-2 dengan persalinan yang terlalu pendek. Transfer antibodi ibu ke bayi mencapai maksimal pada trimester akhir kehamilan. Oleh karena itu, vaksinasi TT diberikan segera mungkin dan lengkap pada usia kehamilan 7 bulan (Sukmara, 2000).
Efek Samping
Dalam buku pedoman imunisasi TT pada WUS, vaksin TT adalah vaksin yang aman dan tidak mempunyai kontraindikasi dalam pemberiannya. Meskipun demikian imunisasi TT jangan diberikan kepada :
1.WUS dengan riwayat reaksi berat terhadap imunisasi TT pada masa lalunya;
2.WUS dengan panas tinggi dan sakit berat, namun demikian WUS tersebut dapat diimunisasi segera setelah sembuh. 
Vaksin TT tidak berbahaya bagi WUS hamil dan dapat diberikan pada berbagai usia kehamilan. WUS hamil tetap diberikan imunisasi sesuai dengan interval dari status imunisasinya.

Penyakit Tetanus
Tetanus adalah suatu toksemia akut yang disebabkan oleh neurotoksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani ditandai dengan spasme otot yang periodik dan berat (Ritarwan, 2004).

Tetanus neonatorum adalah tetanus yang terjadi pada bayi baru lahir yang disebabkan oleh Clostridium Tetani memasuki tubuh bayi baru lahir melalui tali pusat yang kurang terawat (Wahab, 2002). Sistem imun yang belum matang dapat juga menjadi penyebab terjadinya TN karena prinsip steril dalam proses persalinan dan perawatan tali pusat yang tidak sesuai prosedur. TN menyerang bayi yang baru lahir karena dilahirkan di tempat yang tidak bersih dan steril terutama jika tali pusat terinfeksi. TN dapat menyebabkan kematian pada bayi dan banyak terjadi di negara berkembang (Silalahi, 2007). Ibu beresiko terkena infeksi Tetanus melalui tindakan persalinan seperti episiotomi yang tidak steril (Scaffer, 2000).

Clostridium Tetani adalah kuman berbentuk batang dan bersifat anaerob, gram positif yang mampu menghasilkan spora dengan bentuk drumstik. Kuman ini sensitif terhadap suhu panas dan tidak bisa hidup dalam lingkungan beroksigen.

Sebaliknya, spora tetanus sangat tahan panas, dan kebal terhadap antiseptik. Spora tetanus dapat tetap hidup dalam autoklaf bersuhu 121˚C selama 10-15 menit.

Kuman tetanus terdapat pada kotoran dan debu jalan, usus, dan tinja kuda, domba, anjing, kucing, tikus, dan lainnya. Kuman tetanus masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka dan dalam suasana anaerob, kemudian menghasilkan toksin (tetanospasmin) dan disebarkan melalui darah dan limfe. Toksin ini kemudian akan menempel pada reseptor di sistem syaraf. Gejala utama penyakit ini timbul akibat toksin tetanus mempengaruhi pelepasan neurotransmiter, yang berakibat penghambatan inhibisi. Akibatnya terjadi kontraksi serta spastisitas otot yang tidak terkontrol, kejang, dan gangguan sistem syaraf otonom (Pedoman Imunisasi di Indonesia, 2008).

Masa inkubasi penyakit ini biasanya 3 sampai 10 hari (Wiknjosastro, 2002), tetapi pada sumber yang lain menyatakan bahwa masa inkubasinya 5 sampai 14 hari, waktu ini adalah waktu antara gejala pertama sampai timbul kejang pertama (Ismoedijanto, 2006).
Pada Tetanus Neonatorum, gejalanya adalah trismus (mengatupnya rahang dan terkuncinya dua baris gigi akibat kekakuan otot mengunyah sehingga penderita sukar membuka mulut) sehingga bayi tidak dapat minum dengan baik; Risus Sardonikus (kekakuan otot mimik, dahi mengkerut, alis terangkat, mata sipit); Opisthotonus (tubuh kaku akibat kekakuan otot leher, punggung, dan pinggang); sianosis karena kejang otot pernafasan; dan suhu yang meningkat. Naiknya suhu ini mempunyai prognosis yang tidak baik (Wiknjosastro, 2002). 

Kebanyakan kasus Tetanus terjadi dalam waktu 14 hari. Pada umumnya makin pendek masa inkubasi biasanya karena luka terkontaminsi berat, akibatnya makin berat penyakit Tetanus dan makin buruk prognosisnya (Ditjen PP&PL, 2005). Pembentukan antibodi setelah infeksi kuman tetanus tidak ditemukan, sehingga tidak dikenal kekebalan alamiah. Dengan demikian satu–satunya cara untuk memperoleh kekebalan adalah dengan imunisasi (Purwanto,2003).
Faktor–faktor yang mempengaruhi status imunisasi Tetanus Toksoid pada ibu hamil
1.Umur ibu 
Umur adalah usia seseorang yang dihitung berdasarkan hari ulang tahun terakhirnya (Mubarak, 2009). Hasil penelitian Purwanto, 2002 di Serang menyatakan bahwa, umur memiliki hubungan terhadap status imunisasi tetanus toksoid pada respondennya. Status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini adalah pertumbuhan dan perkembangan, dengan demikian setiap rentang usia (bayi-lansia) memiliki pemahaman dan respon terhadap perubahan kesehatan yang berbeda-beda. Untuk itulah seorang tenaga kesehatan (perawat) harus mempertimbangkan tingkat pertumbuhan dan perkembangan klien pada saat melakukan perncanaan tindakan (Purnawan, 2009). 
2.Pendidikan ibu 
Pendidikan adalah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak–anak dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat (Notoatmodjo, 2003). Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pengetahuan yang dimiliki. Menurut penelitian Sukmara (2000) dalam tesisnya menyatakan bahwa di Puskesmas Sukamanah Kabupaten Bogor kelompok ibu yang berpendidikan kurang mempunyai resiko 3,19 kali untuk tidak memperoleh imunisasi TT lengkap dibandingkan dengan ibu-ibu yang memiliki pendidikan tamat SD atau lebih (pendidikan cukup).
3.Persepsi jarak rumah ibu ke pelayanan kesehatan
Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda dengan benda lainnya melalui suatu lintasan tertentu (Wikipedia, 2009). Dalam penelitian ini menunjukkan persepsi ibu tentang seberapa jauh rumah ibu hamil ke tempat pelayanan kesehatan. Hasil penelitian Sukmara (2000) di Bogor menyatakan bahwa ibu-ibu yang memiliki persepsi jauh tentang jarak dari tempat tinggalnya ke tempat pelayanan imunisasi TT mempunyai resiko 2,4 kali untuk tidak mendapatkan imunisasi TT lengkap dibandingkan dengan ibu-ibu yang memiliki persepsi jarak dekat ke tempat pelayanan imunisasi. 
4.Pekerjaan ibu 
Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan (diperbuat atau dikerjakan). Pekerjaan bukanlah sumber keuangan tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah (Erich 1996 dalam Nursalam, 2001). Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung (Mubarak, 2009). Pekerjaan yang termasuk variabel psikososial ini, dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit Dan mempengaruhi cara seseorang mendefinisikan dan bereaksi terhadap penyakitnya (Purnawan, 2009).
5.Dukungan suami 
Kehamilan merupakan suatu pristiwa yang luar biasa dan merupakan anugrah Tuhan YME, maka sebuah kehamilan perlu mendapat perhatian khusus dari ibu sendiri, suami, dan keluarga yang lain. Partisipasi suami sangat dibutuhkan untuk dukungan psikis, fisik, sosial, dan spiritual. Partisipasi dalam asuhan kehamilan ini merupakan refleksi dari peran suami dalam keluarga (BKKBN 2001 dalam Jalilah 2008). Salah satu faktor yang mempengaruhi pemeriksaan kehamilan (ANC) yang salah satunya imunisasi Tetanus Toksoid adalah dukungan suami. Dukungan suami yang baik dapat memberikan motivasi yang baik kepada ibu dalam memeriksakan kehamilan ANC (Sari, 2006). 
6.Gravida 
Gravida adalah kehamilan dimana mengandung ovum yang sudah dibuahi atau mengandung janin. Primigravida adalah seorang wanita hamil untuk pertama kalinya. Multigravida adalah seorang wanita hamil yang sudah hamil dua kali atau lebih. Ibu yang sudah berpengalaman terhadap kehamilan akan mudah beradaptasi dengan kehamilan dan lebih mengetahui tindakan yang harus dilakukan selama kehamilan (Bobak, 2004).
7.Pengetahuan ibu 
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melaui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Pengetahuan tentang kesehatan adalah mencakup apa yang diketahui oleh seseorang terhadap cara–cara memelihara kesehatan (Notoatmodjo, 2005). Hasil penelitian Sukmara (2000) di Bogor menyatakan bahwa, ibu-ibu yang pengetahuan tentang imunisasi TT kurang mempunyai resiko 1,70 kali untuk tidak mendapatkan imunisasi TT lengkap dibandingkan dengan ibu –ibu yang berpengetahuan cukup.

Antenatal Care




Pengertian
Kunjungan ANC adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan serta ada tidaknya masalah atau komplikasi (Saifuddin, 2002).
Tujuan Antenatal Care
Menurut Mochtar & Manuaba (1998) tujuan ANC yaitu :
a. Tujuan Umum
Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama kehamilan, persalinan dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.
b. Tujuan Khusus
1) Mengenali dan menangani penyakit-penyakit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas, misal pada kehamilan adanya hiperemisis gravidarum yaitu muntah berlebihan yang dapat membahayakan ibu hamil karena keluarnya cairan dan berkurangnya masukan nutrisi karena mual muntah.
2) Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin, misal adanya penyakit hipertensi yang menyertai kehamilan.
3) Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.
4) Memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup sehari-hari berkaitan dengan kehamilan, nifas, laktasi dan keluarga berencana.
5) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
Keuntungan Antenatal Care (ANC)
Keuntungan ANC adalah untuk dapat mengetahui berbagai resiko dan komplikasi hamil sehingga ibu hamil dapat diarahkan untuk melakukan rujukan ke rumah sakit (Manuaba, 2002).
Manfaat Antenatal Care (ANC)
Menurut Prawirohardjo (2006), bahwa manfaat pelayanan ANC untuk :
a. Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan kedaruratan yang mungkin terjadi.
b. Mendeteksi dan mengobati komplikasi-komplikasi yang timbul selama kehamilan, baik yang bersifat medis, bedah atau obstetrik.
c. Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik, mental dan sosial ibu serta bayi dengan memberikan pendidikan, supleman dan imunisasi.
d. Membantu mempersiapkan ibu untuk menyusui bayi, melalui masa nifas yang normal, serta menjaga kesehatan anak secara fisik, psikologis dan`sosial.
Jadwal Antenatal Care (ANC)
Menurut Saifuddin (2002), kunjungan ANC untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut :
a. Kehamilan trimester pertama (<14 minggu) satu kali kunjungan, dan
b. Kehamilan trimester kedua (14-28 minggu) satu kali kunjungan, dan
c. Kehamilan trimester ketiga (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali kunjungan.
Jadwal kunjungan diatas dilakukan sesuai dengan kriteria kunjungan menurut Saifuddin (2002) :
a. Kunjungan I (umur kehamilan 0-16 minggu)
1). Penapisan dan pengobatan anemia
2). Perencanan persalinan
3). Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatanya
 b. Kunjungan II (24-28 minggu) dan III (32 minggu)
 1).   Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatan
2).  Penapisan preeklamsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan
saluran perkemihan
3).  Mengulang perencanaan persalinan
c. Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir) Sama seperti kunjungan II dan III
1) Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
2) Memantapkan rencana persalinan
3) Mengenali tanda-tanda persalinan
2.6. Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Melakukan Kunjungan ANC Menurut RI (2008) yaitu :
a. Ibu sering kali tidak berhak memutuskan sesuatu, karena hal itu suami atau mertua, sementara mereka tidak mengetahui perlunya memeriksakan kehamilan dan hanya mengandalkan cara-cara tradisional.
b. Fasilitas untuk pelayanan antenatal tidak memadai, tidak berfungsi sebagaimana mestinya, tidak memungkinkan kerahasiaan, harus menunggu lama atau perlakuan petugas yang kurang memuaskan.
c. Beberapa ibu tidak mengatahui mereka harus memeriksakan kehamilannya.
d. Transportasi yang sulit, baik bagi ibu untuk memeriksakan kehamilan maupunbagi bidan untuk mendatangi mereka.
e. Kurangnya dukungan tradisi dan keluarga yang mengizinkan seorang wanita meninggalkan rumah untuk memeriksakan kehamilannya.
f. Takhayul dan keraguan untuk memeriksakan kehamilan kepada petugas kesehatan (terlebih pula jika petugasnya laki-laki).
g. Ketidakpercayaan dan ketidaksenangan pada tenaga kesehatan secara umum beberapa anggota masyarakat tidak mempercayai semua petugas kesehatanpemerintah.
h. Ibu dan anggota keluarganya tidak mampu membayar atau tidak mempunyai waktu untuk memeriksaakan kehamilan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan ANC
Faktor yang secara langsung mempengaruhi ibu hamil melakukan kunjungan ANC antara lain sebagai berikut :
a. Pendidikan Ibu
Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang untuk bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam hidupnya. Orang yang berpendidikan tinggi biasanya akan bertindak lebih rasional. Oleh karena itu orang yang berpendidikan akan lebih mudah menerima gagasan baru (Notoatmodjo,2003).
Pendidikan yang rendah merupakan salah satu masalah yang berpengaruh terhadap kunjungan ANC pada ibu hamil. Demikian halnya dengan ibu yang berpendidikan tinggi akan memeriksakan kehamilannya secara teratur demi menjaga keadaan kesehatan dirinya dan anak dalam kandungannya.

b. Status Gravida
Kehamilan (graviditas) adalah adalah jumlah janin yang pernah dilahirkan, hidup maupun mati (Siswosudarmo, 2008). Penggolongan graviditas bagi ibu  yang masih hamil atau pernah hamil berdasarkan jumlahnya menurut Perdinakes-WHOJPHIEGO yaitu:
1) Primigravida adalah wanita hamil untuk pertama kalinya
2) Multigravida adalah wanita yang pernah hamil beberapa kali, di manakehamilan tersebut tidak lebih dari 5 kali
3) Grandemultigravida adalah wanita yang pernah hamil lebih dari 5 kali.
Berdasarkan pengertian tersebut maka paritas mempengaruhi kunjungan ANC. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi resiko kematian maternal. Resiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetric lebih baik, sedangkan resiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan keluarga berencana. Sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak direncanakan (Wiknjosastro,2005).
Jadi ibu hamil dengan jumlah anak lebih sedikit cenderung akan lebih baik dalam memeriksakan kehamilannya daripada Ibu hamil dengan jumlah anak lebih banyak.
c. Budaya
Budaya berasal dari sangskerta (buddhayah) yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi”atau “akal” semua hal-hal yang berkaitan dengan akal.
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat (Syafrudin, 2009).
Pada masyarakat Maluku, pantangan makanan pada masa nifas yaitu terong agar lidah bayi tidak ada bercak putih, nenas, mangga tidak bagus untuk rahim (Syafrudin, 2009). Dari berbagai adat istiadat terlihat bahwa, upacara, penanganan bagi ibu hamil, melahirkan dan nifas berbeda-beda setiap wilayah dan menjadi gambaran penting bagi bidan yang bertugas di wilayah seluruh indonesia. Oleh karena itu ilmu pengetahuan sosial kemasyarakat sangat penting dipahami oleh seorang bidan dalam menjalankan tugasnya. Karena bidan sebagai petugas kesehatan yang berada digaris depan dan berhubungan langsung dengan masyarakat, dengan latar belakang agama, budaya, pendidikan dan adat istiadat yang berbeda. pengetahuan sosial dan budaya yang dimiliki oleh seorang bidan akan berkaitan dengan cara pendekatan untuk merubah prilaku dan keyakinan masyarakat yang tidak sehat, menjadi masyarakat yang berprilaku sehat (Syafrudin, 2009).
d. Pekerjaan
Pekerjaan adalah serangkaian tugas atau kegiatan yang harus dilaksanakn atau diselesaikan oleh seseorang sesuai dengan jabatan atau profesi masing. Status pekerjaan yang rendah sering mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Pekerjaan biasanya sebagai simbol status sosial di masyarakat. Masyarakat akan memandang seseorang dugaan penuh penghormatan apabila pekerjaannya sudah pegawai negeri atau pejabat di pemerintahan.

Jumat, 16 November 2012

ONE PIECE


my favorite film ..
the best..
i love Luffy

http://www.oploverz.net/2010/12/indeks-link-download.html

The Walking Dead



Serial ini mengisahkan tentang sekelompok orang yang berhasil bertahan hidup dari wabah penyakit misterius yang mengubah para penduduk menjadi zombie. Deputi sheriff Rick Grimes (Andrew Lincoln), yang mengalami luka tembak baru saja siuman dari koma. Kota yang dia kenal kini telah berubah menjadi seperti kota mati, dengan puluhan jasad bergelimpangan, dan yang sangat mengherankan, jasad-jasad tak bernyawa tersebut masih dapat bergerak.
Khawatir dengan istrinya; Lori (Sarah Wayne Callies), dan putra mereka; Carl (Chandler Riggs), polisi yang masih sulit berjalan ini langsung menuju kediamannya yang ternyata telah kosong. Berbagai hal aneh yang dia jumpai akhirnya mendapat penjelasan dari bapak dan anak; Morgan (Lennie James) dan Duane Jones. Dari merekalah Rick mengetahui berbagai hal terkait tentang para zombie yang dijuluki walkers ini.
Singkat cerita, Rick berhasil menemukan istri dan anaknya, serta sahabat sekaligus rekan kerjanya, Shane Walsh (Jon Bernthal) yang sedang menyembunyikan diri bersama orang lainnya yang berhasil selamat dari wabah misterius dan serangan para walkers. Rick pun menjadi pemimpin kelompok yang selamat itu saat mereka memutuskan untuk menuju ke tempat yang mereka anggap aman demi kelangsungan hidup mereka serta umat manusia lainnya. Berbagai intrik dan konflik dari para karakternya mewarnai perjalanan mereka untuk bertahan hidup. Para walker yang berkeliaran di mana dan kapan saja selalu membuat mereka tetap waspada akan apa yang terjadi kelak.

Film seri yang dikembangkan oleh sutradara sekaligus penulis naskah yang mendapat 3 nominasi Oscar; Frank Darabont (The Shawshank Redemption) ini, merupakan adaptasi dari komik berjudul sama hasil kreasi Robert Kirkman. Untuk versi serial televisi ini, Kirkman selaku kreator diposisikan sebagai salah seorang eksekutif produser, bahkan dia turut serta dalam pembuatan naskah untuk episode keempat. Serial yang mendapat respon positif dari berbagai kalangan ini ditayangkan perdana pada tanggal 31 Oktober 2010 lalu dengan jumlah 6 episode saja. Respon yang sangat baik serta rating memuaskan yang didapat dari dua episode perdana membuat serial ini akhirnya dilanjutkan ke musim kedua yang sudah tayang perdana tanggal 16 Oktober 2011. Dan sekarang dilanjutkan dengan episode ketiga yang sudah tayang pada tanggal 14 oktober 2012.

Saat tayang perdana, The Walking Dead langsung berhasil menarik perhatian banyak pihak. Tercatat, 5.35 juta pasang mata menyaksikan episode pilotnya, dan hanya menurun sedikit saat episode kedua ditayangkan. Pencapaian dua episode inilah yang membuat AMC yakin untuk membuat season keduanya yanf direncanakan berjumlah 13 episode. Serial ini berhasil menghadirkan suasana tegang ke dalam rumah dalam balutan spesial efek, khususnya untuk para zombie, yang memuaskan. Bagi kalian yang kurang menyukai adegan kekerasan penuh darah, sebaiknya berpikir ulang apabila ingin menyaksikan The Walking Dead. Namun di balik adegan-adegan yang bisa membuat mual tersebut, begitu banyak pesan kemanusiaan yang disampaikan.(Majalah Cinemags Edisi Januari 2011)

Link The Walking Dead

http://www.cucirca.com/2012/01/10/watch-the-walking-dead-online/

Jangan Pernah Meremehkan Orang Lain


Pada suatu hari, seorang anak masuk ke dalam rumah makan yang sangat terkenal dan mahal. Dia masuk seorang diri dan memakai pakaian biasa saja, tidak seperti anak-anak lain yang memakai pakaian yang bagus. Anak itu duduk di salah satu kursi lalu mengangkat tangannya untuk memanggil salah satu pelayan.
Seorang pelayan perempuan menghampiri anak kecil itu lalu memberikan buku menu makanan. Pelayan tersebut agak heran mengapa anak kecil itu berani masuk ke dalam rumah makan yang mahal, padahal dari penampilannya, pelayan itu tidak yakin bahwa sang anak kecil mampu membayar makanan yang ada.
“Berapa harga es krim yang diberi saus strawberry dan cokelat?” tanya sang anak kecil.
Sang pelayan menjawab, “Lima puluh ribu,”
Anak kecil itu memasukkan tangan ke dalam saku celana lalu mengambil beberapa receh dan menghitungnya. Lalu dia kembali bertanya, “Kalau es krim yang tidak diberi saus strawberry dan cokelat?”
Si pelayan mengerutkan kening, “Dua puluh ribu,”
Sekali lagi anak kecil itu mengambil receh dari dalam saku celananya lalu menghitung. “Kalau aku pesan separuh es krim tanpa saus strawberry dan cokelat berapa?”
Kesal dengan kelakuan pembeli kecil itu, pelayan menjawab dengan ketus, “Sepuluh ribu!”
Sang anak lalu tersenyum, “Baiklah aku pesan itu saja, terima kasih!”
Pelayan itu mencatat pesanan lalu menyerahkan pada bagian dapur lalu kembali membawa es krim pesanan. Anak itu tampak gembira dan menikmati es krim yang hanya separuh dengan suka cita. Dia melahap es krim sampai habis. Kemudian sang pelayan kembali datang memberikan nota pembayaran.
“Semua sepuluh ribu bukan?” tanya anak itu lalu membayar es krim pesanannya dengan setumpuk uang receh. Wajah sang pelayan tampak masam karena harus menghitung ulang receh-receh itu. Lalu sang anak mengeluarkan selembar uang lima puluh ribu dari saku celana belakangnya, “dan ini tips untuk Anda!” ujar sang anak sambil menyerahkan selembar uang tersebut untuk si pelayan.
Ada kalanya kita tidak melihat apa yang melekat pada tubuh seseorang saja sebagai penilaian. Bukan hal yang bagus untuk meremehkan seseorang karena melihat penilaian dari luar, Anda tidak akan pernah tahu pada beberapa waktu yang akan datang, seseorang yang Anda remehkan bisa jadi merupakan pengantar rejeki yang tak terduga.


Kamis, 15 November 2012

Kata RIndu Buat Sang Mama

Andai waktu ini bisa berputar aq ingin memperbaiki semua ini..
entah apa karena ego atau rasa bersalah sehingga membuat ku tak mampu untuk bertemu dengan mama..
rasa malu dan bersalah sebagai anak selalu menghantuiku...
sebagai seorang anak belum ada yg bisa membuatnya bangga...
yang ada hanyalah membuat masalah.....
di dalam hati hanya kata berubah yg selalu ada..
apakah belum terlambat untuk aku berubah menjadi lebih baik,,,
ingin ku seperti orang di peluk mama, di sayang mama, di perhatikan mama,,,
slama ini yg ada hanyalah omelan saja yang ku dengar...
tapi aku tetap merindukan pelukan sang mama....
andai aku mampu untuk bertemu beliau,,,,
peluk cium untuk mama ............